Assalamualaikum wr.wb. Inilah cerita SWI ku:
Suatu pagi yang cerah distasiun Tebet, secerah
semangatku dipagi itu (aihh, tumben nih). Jelas donk, hari itu adalah pertama
kalinya aku ikutan SWI di Bogor. Hmmm, tak sabar rasanya ingin menghirup
segarnya udara kota Bogor yang sejuk nan indah. Maklumlah, udara Karawaci
memang sangat panas, bayangkan saja jika siang hari aku bersandar ketembok,
terasa hangat luar binasa. Entahlah, apa yang terjadi dengan siklus cuaca saat
ini di Karawaci. Sepertinya global warming memang semakin mewabah bak nyamuk
demam berdarah. Aduh, daripada ngomongin Karawaci, wabah nyamuk demam berdarah,
& global warming yang gak ada abis-abisnya, mending simak cerita SWI ku yuk
yang seru abis . hehehe
SWI…Allahuakbar!!!! Suara takbir
menggema mengiringi keberangkatan kami menuju Villa Tempoe, Puncak Bogor. Bis
kami berangkat dari masjid kampus D universitas Gunadarma sekitar pukul 13.00.
Bukan tanpa alasan aku ikut SWI ini, melainkan dengan beberapa alasan dan
pertimbangan antara hati & fikiran (hmmmm, cieelah) yang kebetulan sejalan.
Apalagi mengingat lokasinya yang sejuk & strategis serta serangkaian acara
yang tersusun secara sinergis & mengandung unsur-unsur sarat makna yang
sangat religiousitas (ribet amat ya penyusunan kata-katanya), sepertinya pilihanku
untuk ikut SWI sangatlah tepat sekali. Mencari ketenangan hati sambil menikmati
kesejukan alam pegunungan yang natural adalah hal yang paling menyenangkan
bagiku setelah minggu-minggu kemarin disibukkan dengan UAS & tugas-tugas
kuliah yang begitu njelimet (tau njelimet gak? Itu tuh bahasa planet, kalau gak
tau cari dikamus bahasa alien aja ya (-_- )).
Perjalanan menuju puncak, tidaklah
semulus yang kubayangkan. Selain jalannya yang menanjak, berkelok, sempit, kita
juga (bukan kita sebenarnya, tapi sopirnya:D) harus ekstra hati-hati apabila
berpapasan dengan kendaraan lain dari arah yang berlawanan. Apalagi kita
menumpangi bis dijalanan yang sempit seperti ini. Yang lebih mengkhawatirkan
lagi apabila berpapasan dengan sesama bis. Salah satu bis harus ada yang
berhenti dan mengalah serta memberikan celah untuk berjalan bagi bis dari arah
yang berlawanan. Beberapa teman SWI ku bahkan ada yang berteriak histeris &
menggemakan takbir. Syukurlah, Allah memahami niat suci kami untuk berwisata
islam sambil belajar ini, sehingga kami sampai divilla dengan selamat, sehat
lahir & batin. Alhamdulillahhirobbil Aa’lamiin.
Sesampainya divilla, kami kumpul
di GOR telebih dahulu. Ada beberapa pengarahan dari panitia SWI. Sebelum masuk
ke GOR, aku sempat memperhatikan beberapa tempat disekitar villa. Disana,
terdapat taman bermain untuk anak-anak yang terdiri dari ayunan, arena outbond,
enjot-enjotan (istilah sunda untuk permainan yang naik turun kayak timbangan)
sosorodotan (istilah sunda dari seluncuran), puter-puteran, dan masih banyak lagi
(sssttt, gak tau lagi nama permainannya jadi gak disebutin lagi wkwkwk).
Disamping kanan GOR terdapat juga kolam renang untuk ikhwan, dan dibawahnya
terdapat kolam renang untuk akhwat. Disamping Villa akhwat terdapat pula
lapangan futsal yang cukup luas yang keesokan harinya kami gunakan untuk
olahraga pagi bersama atau riyadhoh.
Setelah pengarahan yang kami
terima dari panitia selesai, kami dipersilahkan menuju kamar villanya
masing-masing. Yeah, tak sabar rasanya ingin menghempaskan tubuh menuju istana
kapuk. Namun naasnya, sesampainya dikamar bukannya langsung istirahat tapi
beres-beres “pukpukpuk!” nepuk pundak sendiri (lha, emank bisa?). Oea, nyaris
lupa perkenalkan inilah reguku (eh, regu itu dalam pramuka kan? Kelompok deh
maksudnya), kelompok Zahira dengan mentor yang imut-imut (jangan
diplesetin kayak marmut ya, bisa marah dia. Wah, berabe deh nanti :v) namanya
kak Ulfa. Kelompok ini diketuai oleh Farah, anggotanya ada aku, Ela, Laili,
Aisyah, dan Tifani. Regu kami adalah Bukan Regu Biasa (BRB) dan sangat
apa adanya. Saking sangat apa adanya bahkan outbond pun kalah mulu, &
Pensilpun gak jauh beda. Tapi, apapun yang terjadi keceriaan & kebersamaan
adalah hal yang paling berharga dan paling kami utamakan. Aihh, kebersamaan
yang begitu indah, sama-sama bikin malu, sama-sama kalah, sama-sama kocak.
Wkwkwkwkwk :D.
Hari-hari yang kami lalui disana banyak diisi
oleh hal-hal yang positif, seperti shalat 5 waktu berjamaah, tilawah berjamaah,
tafakur alam berjamaah, outbond berjamaah, training motivation berjamaah,
kultum berjamaah, permainan segar berjamaah, muhasabah berjamaah, makan
berjamaah, pokoknya serba berjamaah deh (kecuali mandi & buang air, (-_-)
itu yang gak boleh). :V
Malam pertama SWI, dimulai dari
shalat maghrib berjamaah, kultum, al-matsurat bersama, tilawah Qur’an, shalat
isya’, kultum lagi dan makan malam kemudian dilanjut training motivation dari
uda Hanif. Satu hal yang paling saya ingat isi dari training motivation ini
adalah 100% focus, serius, & tulus. Hal ini terbukti saat olahraga otak,
ternyata saya masih kurang focus. Yah, parah!!! Dan satu lagi tutur yang paling
mengesankan & masih saya ingat adalah “Letakkan kehidupan dunia itu dalam
genggaman tanganmu, dan jangan letakkan dunia didalam hatimu” (Umar Ibnu
Khattab). Dari sini saya mulai berfikir, begitu mudahnya kita terpedaya oleh
dunia sehingga dengan mudahnya hati kita terpedaya oleh iming-iming dunia yang
serba fana ini. Suara hati pun mulai berbisik, bahkan semakin lama semakin
ingin berteriak “betapa hinanya diriku ini, kotor, berdebu, & penuh noda.
Apa yang kau harapkan dari dunia ini lis? Mengejar mimpi-mimpimu setinggi
mungkin sampai kau bisa meraihnya, begitu? Apa sih yang kau cari? Ambisi?
Mimpi? Cinta buta? Uang? Semua gak ada gunanya lis. Kau bisa melakukan apapun
yang kau mau. Kau bisa dapatkan apapun yang kau inginkan dengan akal dan
tanganmu, tapi ingat tujuanmu hidup didunia ini bukanlah untuk itu. Kau hanya
singgah disini, tujuanmu adalah untuk beribadah kepada-Nya. Batasilah
kecintaanmu terhadap dunia mulai saat ini, karena dunia penuh tipu daya”. Rasanya
banyak nilai positif yang didapat dari training motivation ini diantaranya ada
beberapa catatan kecil: Lakukan kebaikan sekecil dan seremeh apapun, bentuklah
citra diri, syukuri apa yang ada karena hidup adalah anugerah, & satu hal
lagi yaitu kerjasama yang akan mengokohkan ikatan ukhuwah kita.
Keesokan harinya, hari kedua di
study wisata islam. Tepat pukul 03.00 kami sudah dibangunkan untuk persiapan
qiyamul lail. “boy bangun boy, kebakaran!!!” tak tau siapa yang
mengumandangkannya memakai toa, dari suaranya sih seorang ikhwan pastinya.
Lagipula, mana ada akhwat yang berani teriak-teriak seperti itu pake toa.
Hmmmm, aurat wkwkwk. Seusai qiyamul lail, dilanjutkan tilawah Qur’an,shalat
shubuh, kultum dan al-matsurat bersama dan berlanjut pada mentoring ke-II oleh
kak Ulfah. Mentoring pertamanya sebelum berangkat ke Bogor di masjid kampus D.
Mentoring ke-2 ini membahas mengenai ilmu-ilmu Allah. Mentoring II dianggap
selesai, beralih ke acara berikutnya yaitu riyadhoh & games. Tak tau
riyadhoh itu apa, setau aku sih gerakan beberapa anggota badan yang diikuti
itungan satu sampa 8. Yupz, lebih tepatnya senam pagi.
Nah, ini dia acara yang paling
ditunggu-tunggu setelah riyadhoh selesai, yaitu sarapan pagi hehehe. Perut
sudah keroncongan nih dari tadi. Maklum, aku memelihara anaconda, cacing pita,
& cacing belang dalam perut. Wajar aja mereka sudah bernyanyi nyaring minta
diisi. Waduhhhh…
Sarapan selesai, waktunya tracking adventure.
Waktunya kotor-kotoran nih “asekkk” :D. Permainan pertama, balapan ulat bulu,
ke-2 perang badar, ke-3 apa sih yang ngejebur dikolam itu? Hedeh lupa heh. Ke-4
quiz, ke-5 paku kesendirian & ke-6 aliran air kehidupan. Permainan pertama
selesai dalam waktu 12 menit, waduh lama amat. Secara gitu, permainannya itu
butuh kesabaran ekstra & kekompakan yang bener-bener full. Permainan ke-2
perang badar, inilah yang paling kocak. Masa kalah mulu udah 3x? Laili oh
Laili, temanku yang satu ini selalu jadi korban saat melindungi mentor agar
tidak terkena air. “pukpukupuk, sabar ya kawan, semoga Allah SWT membalas amal
ibadah kamu. Aamiin”. Permainan ke-3, apaan ya yang ngejebur dikolam itu?
Amnesia tingkat SWI nih. Waduhhhh parah…. Yang pasti, Alhamdulillah banget
waktu kami tepat sehinggan kami semua tidak dihukum untuk ngejebur kekolam
semua. Permainan ke-4 adalah quiz. Lumayan tragis juga nih, masa ke-33
pertanyaannya dijawab salah semua. Gimana sih, payah banget. Pertanyaan
pertama, apa nama menteri pendidikan Indonesia tahun 2009? Harusnya Muhammad
Nuh, kenapa jawab Bambang Sudibyo? Siapa yang jawab? Aku hahahaha. Sabar ya
sobbat, kamu harus dibanjur lumpur (korban tanpa dosa). Pertanyaan ke-2, siapa
nama pelatih AC-Milan? Ini lagi nih, siapa sih yang bikin pertanyaan
sedelicious ini. Tak protes deh. Ya mana aku tau lah, orang gak pernah nonton
bola juga. Pernah sih nonton, tapi Cuma persib lawan persija doank. Aku cinta
yang local-lokal gitu wkwkwk. Padahal pelatih persib sama persijanya aja gak
tau. Sok cinta sepakbola local segala lagi. Payah kamu ukh :p. Pertanyaan ke-3 apa
ya? Yang film-film luar negeri itu. Waduh, lupa yeuh. Permainan ke-5 adalah
paku kesendirian. Bay the way, any way, bus way, milky way, way way, kenapa sih
dinamain paku kesendirian permainannya? Si paku jomblo kali ya, kayak aku
wkwkwkwk. Wah, buka kartu. Eits, jangan salah paham dulu donk, jomblonya aku
ini jomblo karena Allah (serius?? 2 rius donk:D). Insya Allah jomblo sampe
halal. Udah udah, gak da hubungannya sama jomblo-jombloan. Gak penting banget
ikh. Sayang seribu saying, permainan ini masih apes juga. Haduhhh (ketuk kening
3x). Parahnya nih, kak Ulfa nakol Laili pake batu gara-gara pakunya gak
masuk-masuk. Wealah kak, kasian atuh teman saya yang satu ini, kan dia udah
lindungi kakak habis-habisan dipermainan perang badar tadi. Sampe-sampe baju
dia basah kuyup begitu. Tapi, seusai permainan kami malah ketawa-ketawa gak
jelas. Entah ada yang lucu atau menertawakan kekonyolan nasib. Entahlah, hanya
Allah yang tahu (angkat bahu “berat euy”). Next, permainan terakhir yaitu air
kehidupan. Dari namanya bertema alam banget nih. Hmmm, serasa berada diair
terjun Niagara dan menikmati percikan air yang menyejukkan relung-relung qalbu.
Jangan salah, permainan ini bikin pegel juga. Kita harus nyambung-nyambungin
paralon yang setengah bulat sebagai penalir air menuju botol kehidupan yang
kosong. Dan parahnya lagi, paralonnya bolong-bolong. Mungkin si paralon
shalatnya bolong-bolong ya, jadi pada bolong gini deh. Nah, pelajaran moral no
4536 buat aku nih. Shalat jangan sampe bolong ya. Awas ya kalau sampe bolong,
tak jitak entar. Semua permainan akhirnya berakhir juga seiring berputarnya
waktu, dan kekalahan semakin jelas didepan mata. Akan tetapi, kebersamaan dan
kekompakan tetaplah nomor satu. Bersatu kita teguh, bercerai kita…. (bukan
kawin lagi ataupun kawin lari!!!!).
Outbond selesai, waktunya
bersih-bersih, istirahat, shalat, terus makan deh (kalau denger makan kayaknya
paling semangat ya, aku banget itu :D). Setelah outbond dan ishoma selesai,
berlanjut ke acara tidur siang. Hoammzz, ngantuk, cape, pegel, tapi seru sih
hehe.
Bangun!!!
Bangun!!! Bangunnnn!!! Kak ulfa membangunkan kami yang tengah tertidur lelap
dialam bawah sadar. Haduhhh, masih ngantuk kakak (ngucek mata, trus cuci muka).
Waktunya mentoring II, mari kita simak di TKP. Materi mentoring III ini adalah
Tarbiyah. What is the meaning tarbiyah? Do you know? I don’t know (geleng
kepala). Tarbiyah memiliki 3 masalah yang patut dikaji yaitu Tilawah, Tadzkilah
& mengajarkan kita-kitab…..dst. Belum seberapa materi yang kami dapatkan,
tiba-tiba….” Allahuakbar Allahuakbar……”. Adzan ashar berkumandang. Dengan
segera kami bergegas untuk bersiap-siap shalat ashar berjamaah.
Shalat ashar selesai, kultum
selesai, selanjutnya adalah materi diskusi I yang disampaikan oleh ustadz muda
berkacamata (lupa lagi nama ustadznya siapa hehe). Subhannallah, luarbiasa,
Allahuakbar, dahsyatnya video yang ditampilkan. Proses sesar diperlihatkan
secara langsung. Ya Allah (sambil megang perut sendiri), mudah-mudahan kelak
aku bisa melahirkan secara normal tanpa sesar. Ngeri banget liatnya. Tapi,
itulah jihad ternikmat yang dianugerahkan Allah bagi seorang wanita.
Allahuakbar!!!!!! Five point of pencil: first, u will be able to do many great
things, but only if u allow yourself to be held
in someone’s hand. And allow other human beings to access u for the many
gifts u possess. Second, u will experience a paintfull sharpening from time to
time, but this is required……..etc. Itulah beberapa note dari materi ini yang
sarat makna dan perlu direnungkan.
Malamnya, berlanjut pada materi II
yaitu diskusi seputar organisasi. Satu hal yang terpikir dibenak saya mengenai
organisasi adalah “aktif”, kebetulan banget saat itu saya ditunjuk untuk
menjawab. Tepat sasaran. Setelah acara diskusi ini selesai, kami langsung
bergegas menuju peraduan tubuh divilla masing-masing. Zzzzz, tak sabar menuju
dunia mimpi.
Keasokan paginya dihari terakhir
kami bersama di SWI, setelah qiyamul lail selesai dilanjut muhasabah bersama.
Bagian inilah yang membuat aku terisak-isak menyayat hati. Ya Rabb, ampunilah
kekhilafan hambamu selama ini. Sungguh, aku hanyalah manusia yang hina dan
kotor. Aku terpekur dalam renunganku kala itu. Terimakasih kakak-kakak panitia
SWI, terimakasih untuk pencerahan selama 3 hari ini. Sangat bermanfaat bagi diri
saya pribadi. Jika dulu, saya jarang membaca al-matsurat bahkan nyaris tidak
pernah. Sekarang, tak ingin rasanya melewatkan 1 haripun tanpa membaca
al-matsurat. Tak peduli aku berada dikereta, dijalan, atau dimanapun aku
berada. Yang pasti, jangan sampai tertinggal. Jika dulu aku hanya tilawah
sekali dalam sehari semalam. Sekarang, ingin rasanya aku menambah porsi itu.
Seperti halnya perut yang merasa haus dan lapar, hati pun seperti itu. Aku haus
akan ayat-ayat suci Al-Qur’an, aku lapar dengan butiran tasbih dan dzikir yang
mengenyangkan qalbu. Aku juga malu memakai celana jins, yang dulu adalah
styleku sehari-hari. Aku ingin belajar selayaknya muslimah dalam konteks islam.
Bimbing aku ya kakak-kakak akhwat…..
Waktunya brifing PENSIL, semua
sibuk dengan persiapannya masing-masing. Termasuk juga kelompokku
Zahira.Rencananya, kami akan menampilkan sebuah lagu yang bertema tentang Ibu.
Who should I give my love to?
My respect and my honour to?
Who should pay good mind to –
after Allah, and Rasulullah?
Comes your mother,
Who next? Your mother
Who next? Your mother
And then your father………
Sayangnya,
saat penampilan PENSIL aku lupa lirik. Haduhhh, jadi ya aku cuma sekedar komat-kamit
gak jelas deh ngikutin temen-temen.
PENSIL selesai, waktunya
mengutarakan pesan-kesan. Pokoknya segala unek-unek dikeluarin. Diantara
pesan-kesan yang masih ku ingat :
“Kak, SWI tahun depan ke Bali ya”.
Haha, boleh-boleh.
“Kak, jadwal tidurnya ditambah
donk”. Betul banget tuh, kurang tidur nih hehe.
“Kak Astuti paling galak”. Upzz,
maaf kak Astuti bukan saya yang komentar kok hehe.
Alhamdulillahirobbil ‘Aalamiin,
segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Akhirnya selesai sidahlah ritual SWI
kami tahun ini. Tapi masih betah sih di Bogor, udaranya sejuk hehe. Acara
terakhir yaitu award, penutupan formal, & dokumentasi. Selamat ya buat
kelompok Fatimah Az-Zahra, hadiahnya diborong semua nih sama kalian. No
problem, turut bersuka cita juga kok atas kemenangan kalian. Selamat ya sobbat
fillah.
Paling gak aku kecipratan hadiahnya, bengbeng lumayan haha.
Sudah dulu ya ceritanya, kalau gak
dihentikan bisa berlanjut terus sampai 1000 halaman. Sampai jumpa di SWI tahun
depan, mudah-mudahan kegiatan ini masih terus berlanjut hingga generasi
selanjutnya ya. Turun-temurun sampe anak-cucu kita, bahkan sampai cicit-cicitnya.
Salam santun, salam ukhuwah, salam damai, salam persaudaraan, salam manis, salam-salaman
yukz idul fitri nanti (ngapain nunggu idul fitri, sekarang pun kalau ketemu
bisa langsung salam-salaman kok. Tapi yang akhwat aja, yang
ikhwannya bukan muhrim :D). Minal Aidzin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin.
Apabila ada salah & khilaf baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja
pada teman-teman & kakak-kakak panitia semua mohon dimaafkan ya.
wassalamualaikum wr.wb
Tamat
hehehe, makasih makasih ^_^
BalasHapusaq cuma bisa ngekek ajha baca tulisanku sndri, persis anak tk baru belajar menulis karangan :D
hkhkhkhk