Sabtu, 02 Maret 2013

Ini Cerita SWI ku, Apa Ceritamu?


Assalamualaikum wr.wb. Inilah cerita SWI ku:
Suatu pagi yang cerah distasiun Tebet, secerah semangatku dipagi itu (aihh, tumben nih). Jelas donk, hari itu adalah pertama kalinya aku ikutan SWI di Bogor. Hmmm, tak sabar rasanya ingin menghirup segarnya udara kota Bogor yang sejuk nan indah. Maklumlah, udara Karawaci memang sangat panas, bayangkan saja jika siang hari aku bersandar ketembok, terasa hangat luar binasa. Entahlah, apa yang terjadi dengan siklus cuaca saat ini di Karawaci. Sepertinya global warming memang semakin mewabah bak nyamuk demam berdarah. Aduh, daripada ngomongin Karawaci, wabah nyamuk demam berdarah, & global warming yang gak ada abis-abisnya, mending simak cerita SWI ku yuk yang seru abis . hehehe
              SWI…Allahuakbar!!!! Suara takbir menggema mengiringi keberangkatan kami menuju Villa Tempoe, Puncak Bogor. Bis kami berangkat dari masjid kampus D universitas Gunadarma sekitar pukul 13.00. Bukan tanpa alasan aku ikut SWI ini, melainkan dengan beberapa alasan dan pertimbangan antara hati & fikiran (hmmmm, cieelah) yang kebetulan sejalan. Apalagi mengingat lokasinya yang sejuk & strategis serta serangkaian acara yang tersusun secara sinergis & mengandung unsur-unsur sarat makna yang sangat religiousitas (ribet amat ya penyusunan kata-katanya), sepertinya pilihanku untuk ikut SWI sangatlah tepat sekali. Mencari ketenangan hati sambil menikmati kesejukan alam pegunungan yang natural adalah hal yang paling menyenangkan bagiku setelah minggu-minggu kemarin disibukkan dengan UAS & tugas-tugas kuliah yang begitu njelimet (tau njelimet gak? Itu tuh bahasa planet, kalau gak tau cari dikamus bahasa alien aja ya (-_- )).
              Perjalanan menuju puncak, tidaklah semulus yang kubayangkan. Selain jalannya yang menanjak, berkelok, sempit, kita juga (bukan kita sebenarnya, tapi sopirnya:D) harus ekstra hati-hati apabila berpapasan dengan kendaraan lain dari arah yang berlawanan. Apalagi kita menumpangi bis dijalanan yang sempit seperti ini. Yang lebih mengkhawatirkan lagi apabila berpapasan dengan sesama bis. Salah satu bis harus ada yang berhenti dan mengalah serta memberikan celah untuk berjalan bagi bis dari arah yang berlawanan. Beberapa teman SWI ku bahkan ada yang berteriak histeris & menggemakan takbir. Syukurlah, Allah memahami niat suci kami untuk berwisata islam sambil belajar ini, sehingga kami sampai divilla dengan selamat, sehat lahir & batin. Alhamdulillahhirobbil Aa’lamiin.
              Sesampainya divilla, kami kumpul di GOR telebih dahulu. Ada beberapa pengarahan dari panitia SWI. Sebelum masuk ke GOR, aku sempat memperhatikan beberapa tempat disekitar villa. Disana, terdapat taman bermain untuk anak-anak yang terdiri dari ayunan, arena outbond, enjot-enjotan (istilah sunda untuk permainan yang naik turun kayak timbangan) sosorodotan (istilah sunda dari seluncuran), puter-puteran, dan masih banyak lagi (sssttt, gak tau lagi nama permainannya jadi gak disebutin lagi wkwkwk). Disamping kanan GOR terdapat juga kolam renang untuk ikhwan, dan dibawahnya terdapat kolam renang untuk akhwat. Disamping Villa akhwat terdapat pula lapangan futsal yang cukup luas yang keesokan harinya kami gunakan untuk olahraga pagi bersama atau riyadhoh.
              Setelah pengarahan yang kami terima dari panitia selesai, kami dipersilahkan menuju kamar villanya masing-masing. Yeah, tak sabar rasanya ingin menghempaskan tubuh menuju istana kapuk. Namun naasnya, sesampainya dikamar bukannya langsung istirahat tapi beres-beres “pukpukpuk!” nepuk pundak sendiri (lha, emank bisa?). Oea, nyaris lupa perkenalkan inilah reguku (eh, regu itu dalam pramuka kan? Kelompok deh maksudnya), kelompok Zahira dengan mentor yang imut-imut (jangan diplesetin kayak marmut ya, bisa marah dia. Wah, berabe deh nanti :v) namanya kak Ulfa. Kelompok ini diketuai oleh Farah, anggotanya ada aku, Ela, Laili, Aisyah, dan Tifani. Regu kami adalah Bukan Regu Biasa (BRB) dan sangat apa adanya. Saking sangat apa adanya bahkan outbond pun kalah mulu, & Pensilpun gak jauh beda. Tapi, apapun yang terjadi keceriaan & kebersamaan adalah hal yang paling berharga dan paling kami utamakan. Aihh, kebersamaan yang begitu indah, sama-sama bikin malu, sama-sama kalah, sama-sama kocak. Wkwkwkwkwk :D.
               Hari-hari yang kami lalui disana banyak diisi oleh hal-hal yang positif, seperti shalat 5 waktu berjamaah, tilawah berjamaah, tafakur alam berjamaah, outbond berjamaah, training motivation berjamaah, kultum berjamaah, permainan segar berjamaah, muhasabah berjamaah, makan berjamaah, pokoknya serba berjamaah deh (kecuali mandi & buang air, (-_-) itu yang gak boleh). :V
              Malam pertama SWI, dimulai dari shalat maghrib berjamaah, kultum, al-matsurat bersama, tilawah Qur’an, shalat isya’, kultum lagi dan makan malam kemudian dilanjut training motivation dari uda Hanif. Satu hal yang paling saya ingat isi dari training motivation ini adalah 100% focus, serius, & tulus. Hal ini terbukti saat olahraga otak, ternyata saya masih kurang focus. Yah, parah!!! Dan satu lagi tutur yang paling mengesankan & masih saya ingat adalah “Letakkan kehidupan dunia itu dalam genggaman tanganmu, dan jangan letakkan dunia didalam hatimu” (Umar Ibnu Khattab). Dari sini saya mulai berfikir, begitu mudahnya kita terpedaya oleh dunia sehingga dengan mudahnya hati kita terpedaya oleh iming-iming dunia yang serba fana ini. Suara hati pun mulai berbisik, bahkan semakin lama semakin ingin berteriak “betapa hinanya diriku ini, kotor, berdebu, & penuh noda. Apa yang kau harapkan dari dunia ini lis? Mengejar mimpi-mimpimu setinggi mungkin sampai kau bisa meraihnya, begitu? Apa sih yang kau cari? Ambisi? Mimpi? Cinta buta? Uang? Semua gak ada gunanya lis. Kau bisa melakukan apapun yang kau mau. Kau bisa dapatkan apapun yang kau inginkan dengan akal dan tanganmu, tapi ingat tujuanmu hidup didunia ini bukanlah untuk itu. Kau hanya singgah disini, tujuanmu adalah untuk beribadah kepada-Nya. Batasilah kecintaanmu terhadap dunia mulai saat ini, karena dunia penuh tipu daya”. Rasanya banyak nilai positif yang didapat dari training motivation ini diantaranya ada beberapa catatan kecil: Lakukan kebaikan sekecil dan seremeh apapun, bentuklah citra diri, syukuri apa yang ada karena hidup adalah anugerah, & satu hal lagi yaitu kerjasama yang akan mengokohkan ikatan ukhuwah kita.
              Keesokan harinya, hari kedua di study wisata islam. Tepat pukul 03.00 kami sudah dibangunkan untuk persiapan qiyamul lail. “boy bangun boy, kebakaran!!!” tak tau siapa yang mengumandangkannya memakai toa, dari suaranya sih seorang ikhwan pastinya. Lagipula, mana ada akhwat yang berani teriak-teriak seperti itu pake toa. Hmmmm, aurat wkwkwk. Seusai qiyamul lail, dilanjutkan tilawah Qur’an,shalat shubuh, kultum dan al-matsurat bersama dan berlanjut pada mentoring ke-II oleh kak Ulfah. Mentoring pertamanya sebelum berangkat ke Bogor di masjid kampus D. Mentoring ke-2 ini membahas mengenai ilmu-ilmu Allah. Mentoring II dianggap selesai, beralih ke acara berikutnya yaitu riyadhoh & games. Tak tau riyadhoh itu apa, setau aku sih gerakan beberapa anggota badan yang diikuti itungan satu sampa 8. Yupz, lebih tepatnya senam pagi.
              Nah, ini dia acara yang paling ditunggu-tunggu setelah riyadhoh selesai, yaitu sarapan pagi hehehe. Perut sudah keroncongan nih dari tadi. Maklum, aku memelihara anaconda, cacing pita, & cacing belang dalam perut. Wajar aja mereka sudah bernyanyi nyaring minta diisi. Waduhhhh…
Sarapan selesai, waktunya tracking adventure. Waktunya kotor-kotoran nih “asekkk” :D. Permainan pertama, balapan ulat bulu, ke-2 perang badar, ke-3 apa sih yang ngejebur dikolam itu? Hedeh lupa heh. Ke-4 quiz, ke-5 paku kesendirian & ke-6 aliran air kehidupan. Permainan pertama selesai dalam waktu 12 menit, waduh lama amat. Secara gitu, permainannya itu butuh kesabaran ekstra & kekompakan yang bener-bener full. Permainan ke-2 perang badar, inilah yang paling kocak. Masa kalah mulu udah 3x? Laili oh Laili, temanku yang satu ini selalu jadi korban saat melindungi mentor agar tidak terkena air. “pukpukupuk, sabar ya kawan, semoga Allah SWT membalas amal ibadah kamu. Aamiin”. Permainan ke-3, apaan ya yang ngejebur dikolam itu? Amnesia tingkat SWI nih. Waduhhhh parah…. Yang pasti, Alhamdulillah banget waktu kami tepat sehinggan kami semua tidak dihukum untuk ngejebur kekolam semua. Permainan ke-4 adalah quiz. Lumayan tragis juga nih, masa ke-33 pertanyaannya dijawab salah semua. Gimana sih, payah banget. Pertanyaan pertama, apa nama menteri pendidikan Indonesia tahun 2009? Harusnya Muhammad Nuh, kenapa jawab Bambang Sudibyo? Siapa yang jawab? Aku hahahaha. Sabar ya sobbat, kamu harus dibanjur lumpur (korban tanpa dosa). Pertanyaan ke-2, siapa nama pelatih AC-Milan? Ini lagi nih, siapa sih yang bikin pertanyaan sedelicious ini. Tak protes deh. Ya mana aku tau lah, orang gak pernah nonton bola juga. Pernah sih nonton, tapi Cuma persib lawan persija doank. Aku cinta yang local-lokal gitu wkwkwk. Padahal pelatih persib sama persijanya aja gak tau. Sok cinta sepakbola local segala lagi. Payah kamu ukh :p. Pertanyaan ke-3 apa ya? Yang film-film luar negeri itu. Waduh, lupa yeuh. Permainan ke-5 adalah paku kesendirian. Bay the way, any way, bus way, milky way, way way, kenapa sih dinamain paku kesendirian permainannya? Si paku jomblo kali ya, kayak aku wkwkwkwk. Wah, buka kartu. Eits, jangan salah paham dulu donk, jomblonya aku ini jomblo karena Allah (serius?? 2 rius donk:D). Insya Allah jomblo sampe halal. Udah udah, gak da hubungannya sama jomblo-jombloan. Gak penting banget ikh. Sayang seribu saying, permainan ini masih apes juga. Haduhhh (ketuk kening 3x). Parahnya nih, kak Ulfa nakol Laili pake batu gara-gara pakunya gak masuk-masuk. Wealah kak, kasian atuh teman saya yang satu ini, kan dia udah lindungi kakak habis-habisan dipermainan perang badar tadi. Sampe-sampe baju dia basah kuyup begitu. Tapi, seusai permainan kami malah ketawa-ketawa gak jelas. Entah ada yang lucu atau menertawakan kekonyolan nasib. Entahlah, hanya Allah yang tahu (angkat bahu “berat euy”). Next, permainan terakhir yaitu air kehidupan. Dari namanya bertema alam banget nih. Hmmm, serasa berada diair terjun Niagara dan menikmati percikan air yang menyejukkan relung-relung qalbu. Jangan salah, permainan ini bikin pegel juga. Kita harus nyambung-nyambungin paralon yang setengah bulat sebagai penalir air menuju botol kehidupan yang kosong. Dan parahnya lagi, paralonnya bolong-bolong. Mungkin si paralon shalatnya bolong-bolong ya, jadi pada bolong gini deh. Nah, pelajaran moral no 4536 buat aku nih. Shalat jangan sampe bolong ya. Awas ya kalau sampe bolong, tak jitak entar. Semua permainan akhirnya berakhir juga seiring berputarnya waktu, dan kekalahan semakin jelas didepan mata. Akan tetapi, kebersamaan dan kekompakan tetaplah nomor satu. Bersatu kita teguh, bercerai kita…. (bukan kawin lagi ataupun kawin lari!!!!).
              Outbond selesai, waktunya bersih-bersih, istirahat, shalat, terus makan deh (kalau denger makan kayaknya paling semangat ya, aku banget itu :D). Setelah outbond dan ishoma selesai, berlanjut ke acara tidur siang. Hoammzz, ngantuk, cape, pegel, tapi seru sih hehe.
Bangun!!! Bangun!!! Bangunnnn!!! Kak ulfa membangunkan kami yang tengah tertidur lelap dialam bawah sadar. Haduhhh, masih ngantuk kakak (ngucek mata, trus cuci muka). Waktunya mentoring II, mari kita simak di TKP. Materi mentoring III ini adalah Tarbiyah. What is the meaning tarbiyah? Do you know? I don’t know (geleng kepala). Tarbiyah memiliki 3 masalah yang patut dikaji yaitu Tilawah, Tadzkilah & mengajarkan kita-kitab…..dst. Belum seberapa materi yang kami dapatkan, tiba-tiba….” Allahuakbar Allahuakbar……”. Adzan ashar berkumandang. Dengan segera kami bergegas untuk bersiap-siap shalat ashar berjamaah.
              Shalat ashar selesai, kultum selesai, selanjutnya adalah materi diskusi I yang disampaikan oleh ustadz muda berkacamata (lupa lagi nama ustadznya siapa hehe). Subhannallah, luarbiasa, Allahuakbar, dahsyatnya video yang ditampilkan. Proses sesar diperlihatkan secara langsung. Ya Allah (sambil megang perut sendiri), mudah-mudahan kelak aku bisa melahirkan secara normal tanpa sesar. Ngeri banget liatnya. Tapi, itulah jihad ternikmat yang dianugerahkan Allah bagi seorang wanita. Allahuakbar!!!!!! Five point of pencil: first, u will be able to do many great things, but only if u allow yourself to be held  in someone’s hand. And allow other human beings to access u for the many gifts u possess. Second, u will experience a paintfull sharpening from time to time, but this is required……..etc. Itulah beberapa note dari materi ini yang sarat makna dan perlu direnungkan.
              Malamnya, berlanjut pada materi II yaitu diskusi seputar organisasi. Satu hal yang terpikir dibenak saya mengenai organisasi adalah “aktif”, kebetulan banget saat itu saya ditunjuk untuk menjawab. Tepat sasaran. Setelah acara diskusi ini selesai, kami langsung bergegas menuju peraduan tubuh divilla masing-masing. Zzzzz, tak sabar menuju dunia mimpi.
              Keasokan paginya dihari terakhir kami bersama di SWI, setelah qiyamul lail selesai dilanjut muhasabah bersama. Bagian inilah yang membuat aku terisak-isak menyayat hati. Ya Rabb, ampunilah kekhilafan hambamu selama ini. Sungguh, aku hanyalah manusia yang hina dan kotor. Aku terpekur dalam renunganku kala itu. Terimakasih kakak-kakak panitia SWI, terimakasih untuk pencerahan selama 3 hari ini. Sangat bermanfaat bagi diri saya pribadi. Jika dulu, saya jarang membaca al-matsurat bahkan nyaris tidak pernah. Sekarang, tak ingin rasanya melewatkan 1 haripun tanpa membaca al-matsurat. Tak peduli aku berada dikereta, dijalan, atau dimanapun aku berada. Yang pasti, jangan sampai tertinggal. Jika dulu aku hanya tilawah sekali dalam sehari semalam. Sekarang, ingin rasanya aku menambah porsi itu. Seperti halnya perut yang merasa haus dan lapar, hati pun seperti itu. Aku haus akan ayat-ayat suci Al-Qur’an, aku lapar dengan butiran tasbih dan dzikir yang mengenyangkan qalbu. Aku juga malu memakai celana jins, yang dulu adalah styleku sehari-hari. Aku ingin belajar selayaknya muslimah dalam konteks islam. Bimbing aku ya kakak-kakak akhwat…..
              Waktunya brifing PENSIL, semua sibuk dengan persiapannya masing-masing. Termasuk juga kelompokku Zahira.Rencananya, kami akan menampilkan sebuah lagu yang bertema tentang Ibu.
              Who should I give my love to?
              My respect and my honour to?
              Who should pay good mind to – after Allah, and Rasulullah?
              Comes your mother,
              Who next? Your mother
              Who next? Your mother
              And then your father………
Sayangnya, saat penampilan PENSIL aku lupa lirik. Haduhhh, jadi ya aku cuma sekedar komat-kamit gak jelas deh ngikutin temen-temen.
              PENSIL selesai, waktunya mengutarakan pesan-kesan. Pokoknya segala unek-unek dikeluarin. Diantara pesan-kesan yang masih ku ingat :
              “Kak, SWI tahun depan ke Bali ya”. Haha, boleh-boleh.
              “Kak, jadwal tidurnya ditambah donk”. Betul banget tuh, kurang tidur nih hehe.
           “Kak Astuti paling galak”. Upzz, maaf kak Astuti bukan saya yang komentar kok hehe.
              Alhamdulillahirobbil ‘Aalamiin, segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Akhirnya selesai sidahlah ritual SWI kami tahun ini. Tapi masih betah sih di Bogor, udaranya sejuk hehe. Acara terakhir yaitu award, penutupan formal, & dokumentasi. Selamat ya buat kelompok Fatimah Az-Zahra, hadiahnya diborong semua nih sama kalian. No problem, turut bersuka cita juga kok atas kemenangan kalian. Selamat ya sobbat fillah. Paling gak aku kecipratan hadiahnya, bengbeng lumayan haha.
              Sudah dulu ya ceritanya, kalau gak dihentikan bisa berlanjut terus sampai 1000 halaman. Sampai jumpa di SWI tahun depan, mudah-mudahan kegiatan ini masih terus berlanjut hingga generasi selanjutnya ya. Turun-temurun sampe anak-cucu kita, bahkan sampai cicit-cicitnya. Salam santun, salam ukhuwah, salam damai, salam persaudaraan, salam manis, salam-salaman yukz idul fitri nanti (ngapain nunggu idul fitri, sekarang pun kalau ketemu bisa langsung salam-salaman kok. Tapi yang akhwat aja, yang ikhwannya bukan muhrim :D). Minal Aidzin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin. Apabila ada salah & khilaf baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja pada teman-teman & kakak-kakak panitia semua mohon dimaafkan ya. wassalamualaikum wr.wb

Tamat

1 komentar:

  1. hehehe, makasih makasih ^_^
    aq cuma bisa ngekek ajha baca tulisanku sndri, persis anak tk baru belajar menulis karangan :D
    hkhkhkhk

    BalasHapus