Ketika
syair bicara....
Melalui
goresan tinta
Pada
selembar kertas putih diatas meja
Menyusun
bait demi bait senandung cinta
Mengeja
kata-kata indah untuk memuja Sang Pencipta
Teruslah berkarya wahai penyair muda
Menyeru
kepada kebenaran agama
Mewarnai
jalan dakwah yang penuh rimba
Meniti
perjalanan jihad sang pujangga
jemaripun menari riang gembira
berdansa
bersama sang pena
meninggalkan
jejak istimewa
indah
nian kata demi kata tercipta
Mengharmonisasikan
tiap tetes tinta
dengan
jiwa yang menggelora
berekspresi
dengan aksara
menciptakan
keindahan dalam membaca
tak lupa bersyukur atas karunia-Nya
karena
berkat rahmat-Nya yang tak terhingga
Allah
memberikan keindahan bagi kita
untuk
terus belajar dan berkarya
insya
Allah hingga usia senja
pasukan pujangga ?
mendengarnya
mulut sedikit ternganga
aduhai
adinda
sebutan
apakah itu semua ?
sesendok tawa dalam panggilanya
manis
gula dalam hanyutan tintanya
duhai
minuman manis yang selalu berusaha menyegarkan hati penikmatnya
semoga
goresanmu akan membekas di setiap sisi gelas dan hati peminumnya.
Semoga
menjadi pendekat dengan RabbNya.
Pasukan pujangga…..
Syiar
kita akan penuh warna dengan diorama rangkaian kata
Yang
tersusun syarat makna
Tanamkanlah dalam jiwa
Allah
adalah tujuan utama
Nabi
Muhammad tauladan pertama
Kitab
Al-Qur’an pedoman syair kita
Sehingga
menjelmalah maha karya penyair muda
Insyaallah
memberi manfaat untuk sesama
tentulah sebutan sang prajurit pena
yang
bersenandung di atas pelana
sambil
menikmati dunia yang fana
menjalani
segalanya penuh rencana
mengikuti
Al-Quran dan As-Sunna
untuk
menggapai tempat tertinggi disana
janna
inilah goresan tinta pujangga,
yg
selalu berdoa agar dapat terjaga,
semoga
terlindung dari kata-kata dusta,
yg
biasa hinggap di hati para pecinta.
simfoni-simfoni
doa terus berlanjut,
dalam
malam yang kian larut,
sambil
gemetar kaki ini berlutut,
semoga
pena ini tak akan pernah menjadi butut,
apalagi sampai harus dibubut.
kini,
pujangga semakin larut dalam doanya,
meminta
kebaikan untuk semua manusia di dunia,
kebaikan
dalam setiap langkah-langkahnya,
dalam
menapaki jalan terjal dan berbatu yang menghalaunya.
Perjuangan kita tak akan pernah surut
Biarkan
malam yang semakin larut
Mari
singsingkanlah selimut
Jangan
kalah dengan dzikir semut-semut
Dakwah
ini akan terus berlanjut
Hanya
terhentikan oleh maut
biar malam semakin larut
mata
semakin kelut
wajahpun
menjadi keriput
karena
laparnya sang perut
tak perlu takut
akan
setan yang menghasut
selama
dzikir tak luput
dan doa
yang terbalut
Bismikallahuma
ahya wabismika amut
Rabbana atina fiddunya hasana
wa fil
akhiroti hasana
waqina
'adzabannar..
Aamiin
Aamiin
Pasukan Pujangga Faris
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar