WINDOWS
Pada tahun 1983 Microsoft mengumumkan pembangunan Windows, sebuah sistem operasi graphical user interface (GUI) untuk menggantikan operating system (MS-DOS) yang digunakan pada IBM PC sejak tahun 1981.
Microsoft membuat sebuah model GUI, yang pertama kali dikenal sebagai Interface Manager, setelah munculnya sistem operasi Apple dengan nama Mac OS. Bill Gates sebagai pendiri Microsoft melihat prototipe Macintosh buatan Steve Jobs pertama kali pada tahun 1981, dan Microsoft bersama dengan Apple membuat beberapa perangkat lunak yang bekerja di bawah Mac seperti Word and Excel.
Adapun versi windows sebagai berikut:
-
Windows 1.0
Versi
pertama Microsoft Windows, yang disebut dengan Windows 1.0, dirilis
pada tanggal 20 November 1985. Versi ini memiliki banyak kekurangan
dalam beberapa fungsionalitas, sehingga kurang populer di pasaran. Pada
awalnya Windows versi 1.0 ini hendak dinamakan dengan Interface Manager,
akan tetapi Rowland Hanson, kepala bagian pemasaran di Microsoft
Corporation, meyakinkan para petinggi Microsoft bahwa nama “Windows”
akan lebih “memikat” konsumen. Windows 1.0 bukanlah sebuah sistem
operasi yang lengkap, tapi hanya memperluas kemampuan MS-DOS dengan
tambahan antarmuka grafis. Selain itu, Windows 1.0 juga memiliki masalah
dan kelemahan yang sama yang dimiliki oleh MS-DOS.
Lebih
jauh lagi, Apple yang menuntut Microsoft membuat Microsoft membatasi
kemampuannya. Sebagai contoh, jendela-jendela di dalam Windows 1.0 hanya
dapat ditampilkan di layar secara “tile” saja, sehingga jendela
tersebut tidak dapat saling menimpa satu sama lainnya. Selain itu, tidak
ada semacam tempat yang digunakan untuk menyimpan berkas sebelum
dihapus (Recycle Bin), karena memang Apple berkeyakinan bahwa mereka
memiliki hak terhadap paradigma tersebut. Microsoft pun kemudian
membuang limitasi tersebut dari Windows dengan menandatangani perjanjian
lisensi dengan Apple.
2. Windows 2.x
Windows
versi 2 pun muncul kemudian pada tanggal 9 Desember 1987, dan menjadi
sedikit lebih populer dibandingkan dengan pendahulunya. Sebagian besar
populeritasnya didapat karena kedekatannya dengan aplikasi grafis buatan
Microsoft, Microsoft Excel for Windows dan Microsoft Word for Windows.
Aplikasi-aplikasi Windows dapat dijalankan dari MS-DOS, untuk kemudian
memasuki Windows untuk melakukan operasinya, dan akan keluar dengan
sendirinya saat aplikasi tersebut ditutup.
Microsoft
Windows akhirnya memperoleh peningkatan signifikan saat Aldus PageMaker
muncul dalam versi untuk Windows, yang sebelumnya hanya dapat berjalan
di atas Macintosh. Beberapa ahli sejarahwan komputer mencatat ini
sebagai kemunculan sebuah aplikasi yang laku secara signifikan selain
buatan Microsoft sebagai awal kesuksesan Microsoft Windows.
Windows
versi 2.0x menggunakan model memori modus real, yang hanya mampu
mengakses memori hingga 1 megabita saja. Dalam konfigurasi seperti itu,
Windows dapat menjalankan aplikasi multitasking lainnya, semacam
DESQview, yang berjalan dalam modus terproteksi yang ditawarkan oleh
Intel 80286.
3. Windows 2.1x
Selanjutnya,
dua versi yang baru dirilis, yakni Windows/286 2.1 dan Windows/386 2.1.
Seperti halnya versi Windows sebelumnya, Windows/286 menggunakan model
memori modus real, tapi merupakan versi yang pertama yang mendukung High
Memory Area (HMA). Windows/386 2.1 bahkan memiliki kernel yang berjalan
dalam modus terproteksi dengan emulasi Expanded Memory Specification
(EMS) standar Lotus-Intel-Microsoft (LIM), pendahulu spesifikasi
Extended Memory Specification (XMS) yang kemudian pada akhirnya mengubah
topologi komputasi di dalam IBM PC. Semua aplikasi Windows dan berbasis
DOS saat itu memang berjalan dalam modus real, yang berjalan di atas
kernel modus terproteksi dengan menggunakan modus Virtual 8086, yang
merupakan fitur baru yang dimiliki oleh Intel 80386.
Versi
2.03 dan kemudian versi 3.0 mendapatkan tuntutan dari Apple karena
memang versi 2.1 ini memiliki modus penampilan jendela secara cascade
(bertumpuk), selain beberapa fitur sistem operasi Apple Macintosh yang
“ditiru” oleh Windows, utamanya adalah masalah tampilan/look and feel.
Hakim William Schwarzer akhirnya membatalkan semua 189 tuntutan
tersebut, kecuali 9 tuntutan yang diajukan oleh Apple terhadap Microsoft
pada tanggal 5 Januari 1989.
4. Windows 3.0
Microsoft
Windows akhirnya mencapai kesuksesan yang sangat signifikan saat
menginjak versi 3.0 yang dirilis pada tahun 1990. Selain menawarkan
peningkatan kemampuan terhadap aplikasi Windows, Windows 3.0 juga mampu
mengizinkan pengguna untuk menjalankan beberapa aplikasi MS-DOS secara
serentak (multitasking), karena memang pada versi ini telah
diperkenalkan memori virtual. Versi ini pulalah yang menjadikan IBM PC
dan kompatibelnya penantang serius terhadap Apple Macintosh. Hal ini
disebabkan dari peningkatan performa pemrosesan grafik pada waktu itu
(dengan adanya kartu grafis Video Graphics Array (VGA)), dan juga modus
terproteksi/modus 386 Enhanced yang mengizinkan aplikasi Windows untuk
memakai memori lebih banyak dengan cara yang lebih mudah dibandingkan
dengan apa yang ditawarkan oleh MS-DOS.
Windows
3.0 dapat berjalan di dalam tiga modus, yakni modus real, modus
standar, dan modus 386 Enhanced, dan kompatibel dengan prosesor-prosesor
keluarga Intel dari Intel 8086/8088, 80286, hingga 80386. Windows 3.0
akan mencoba untuk mendeteksi modus mana yang akan digunakan, meski
pengguna dapat memaksa agar Windows bekerja dalam modus tertentu saja
dengan menggunakan switch-switch tertentu saat menjalankannya
* win /r: memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus real
* win /s: memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus standar
* win /3: memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus 386 Enhanced.
Versi
3.0 juga merupakan versi pertama Windows yang berjalan di dalam modus
terproteksi, meskipun kernel 386 enhanced mode merupakan versi kernel
yang ditingkatkan dari kernel modus terproteksi di dalam Windows/386.
Karena
adanya fitur kompatibilitas ke belakang, aplikasi Windows 3.0 harus
dikompilasi dengan menggunakan lingkungan 16-bit, sehingga sama sekali
tidak menggunakan kemampuan mikroprosesor Intel 80386, yang notabene
adalah prosesor 32-bit.
Windows
3.0 juga hadir dalam versi “multimedia”, yang disebut dengan Windows
3.0 with Multimedia Extensions 1.0, yang dirilis beberapa bulan
kemudian. Versi ini dibundel dengan keberadaan “multimedia upgrade kit”,
yang terdiri atas drive CD-ROM dan sebuah sound card, seperti halnya
Creative Labs Sound Blaster Pro. Versi ini merupakan perintis semua
fitur multimedia yang terdapat di dalam versi-versi Windows setelahnya,
seperti halnya Windows 3.1 dan Windows for Workgroups, dan menjadi
bagian dari spesifikasi Microsoft Multimedia PC.
Fitur-fitur
yang disebutkan di atas dan dukungan pasar perangkat lunak aplikasi
yang semakin berkembang menjadikan Windows 3.0 sangat sukses di pasaran.
Tercatat, dalam dua tahun sebelum dirilisnya versi Windows 3.1, Windows
3.0 terjual sebanyak 10 juta salinan. Akhirnya, Windows 3.0 pun menjadi
sumber utama pemasukan Microsoft, dan membuat Microsoft melakukan
revisi terhadap beberapa rencana awalnya.
5. OS/2
Selama
pertengahan hingga akhir 1980an, Microsoft dan IBM bekerja sama dalam
mengembangkan sebuah sistem operasi penerus DOS, yang disebut sebagai
IBM OS/2. OS/2 dapat menggunakan semua kemampuan yang ditawarkan oleh
mikroprosesor Intel 80286 dan mampu mengakses memori hingga 16 Megabyte.
OS/2 1.0 dirilis pada tahun 1987, yang memiliki fitur swapping dan
multitasking, selain tentunya mengizinkan aplikasi MS-DOS untuk berjalan
di atasnya.
OS/2
versi 1.0 hanyalah sebuah sistem operasi yang berbasis modus
teks/command line saja. OS/2 versi 1.1 yang dirilis pada tahun 1988
menawarkan antarmuka grafis, yang disebut dengan Presentation Manager
(PM). Presentation Manager ini menggunakan sistem koordinat yang sama
dengan koordinat Cartesius, berbeda dengan sistem operasi Windows dan
beberapa sistem GUI lainnya. Penggunaan sistem koordinat tersebut
menyebabkan titik x,y 0,0 pada OS/2 diletakkan pada pojok kiri bawah
layar, sementara pada Windows, peletakannya pada pojok kiri atas.
OS/2
versi 1.2, yang dirilis pada tahun 1989, memperkenalkan sebuah sistem
berkas baru, yang disebut dengan High Performance File System (HPFS),
yang ditujukan untuk menggantikan sistem berkas File Allocation Table
(FAT).
Pada
awal-awal tahun 1990an, hubungan antara Microsoft dan IBM pun meregang
akibat munculnya sebuah konflik. Hal ini dikarenakan mereka saling
bekerja sama dalam mengembangkan sistem operasi komputer pribadi
masing-masing (IBM dengan OS/2 dan Microsoft dengan Windows-nya),
keduanya memiliki akses terhadap kode masing-masing sistem operasi.
Microsoft menghendaki pengembangan lebih lanjut dari sistem operasi
Windows buatannya, sementara IBM memiliki hasrat bahwa semua pekerjaan
masa depannya haruslah dibuat berdasarkan sistem operasi OS/2. Dalam
sebuah percobaan untuk mengakhiri konflik ini, IBM dan Microsoft
akhirnya setuju bahwa IBM akan mengembangkan IBM OS/2 versi 2.0, untuk
menggantikan OS/2 versi 1.3 dan Windows 3.0, sementara Microsoft harus
mengembangkan sebuah sistem operasi baru, OS/2 versi 3.0, yang akan
kemudian menggantikan OS/2 versi 2.0.
Persetujuan
ini pun tidak berlangsung lama, sehingga hubungan IBM dan Microsoft pun
dihentikan. IBM akhirnya melanjutkan pengembangan OS/2, sementara
Microsoft mengganti nama sistem operasi OS/2 versi 3.0 (yang belum
dirilis) menjadi Windows NT. Keduanya masih memiliki hak untuk
menggunakan teknologi OS/2 dan Windows yang sudah dibentuk sampai
pemutusan persetujuan; akan tetapi, Windows NT benar-benar ditulis
sebagai sebuah sistem operasi yang baru dan sebagian besar kode bebas
dari kode IBM OS/2.
Setelah
versi 1.3 dirilis untuk untuk membenarkan beberapa masalah dalam OS/2
versi 1.x, IBM akhirnya merilis OS/2 versi 2.0 pada tahun 1992. Versi
2.0 ini menawarkan peningkatan yang signifikan, yakni sebuah GUI
berorientasi objek, yang disebut dengan Workplace Shell (WPS), yang
mencakup di dalamnya sebuah dekstop dan dianggap oleh banyak orang
merupakan fitur terbaik di dalam OS/2. Microsoft pun akhirnya
“menjiplak” beberapa elemen dari Workplace Shell pada sistem operasi
Windows 95 yang dirilis tiga tahun kemudian. Versi 2.0 juga menawarkan
API yang mendukung penuh instruksi 32-bit milik Intel 80386, sehingga
menawarkan fitur multitasking yang bagus dan mampu mengalamatkan memori
hingga 4 gigabyte. Meskipun demikian, banyak hal di dalam internal
sistem masih menggunakan kode 16-bit, yang mengharuskan device driver
juga harus ditulis dengan menggunakan kode 16-bit juga, selain tentunya
beberapa hal internal lainnya. Hal ini merupakan salah satu alasan
mengapa OS/2 kekurangan driver perangkat keras. Versi 2.0 juga mampu
menjalankan aplikasi DOS dan Windows 3.0, karena memang IBM juga masih
memiliki hak untuk menggunakan kode DOS dan Windows setelah “perceraian”
hubungan antara mereka.
Pada
saat itu, memang tidak jelas siapa yang menjadi pemenang dalam
perlombaan yang disebut “Desktop Wars”, akan tetapi pada akhirnya OS/2
tidak mampu mendapatkan pangsa pasar yang cukup meskipun IBM pada
akhirnya merilis beberapa versi OS/2 yang jauh lebih hebat lagi setelah
versi 2.0 ini.
6. Windows 3.1
Sebagai
respons dari dirilisnya IBM OS/2 versi 2.0 ke pasaran, Microsoft
mengembangkan Windows 3.1, yang menawarkan beberapa peningkatan minor
terhadap Windows 3.0 (seperti halnya kemampuan untuk menampilkan font
TrueType Fonts, yang dikembangkan secara bersama-sama dengan Apple), dan
juga terdapat di dalamnya banyak sekali perbaikan terhadap bug dan
dukungan terhadap multimedia. Versi 3.1 juga menghilangkan dukungan
untuk modus real, sehingga hanya berjalan pada modus terproteksi yang
hanya dimiliki oleh mikroprosesor Intel 80286 atau yang lebih tinggi
lagi. Microsoft pun pada akhirnya merilis Windows 3.11, yang merupakan
versi Windows 3.1 yang mencakup semua tambalan dan perbaikan yang
dirilis setelah Windows 3.1 diluncurkan pada tahun 1992.
7. Windows for Workgroups
Kira-kira
pada waktu yang sama, Microsoft merilis Microsoft Windows for
Workgroups, yang tersedia baik sebagai tambahan untuk Windows 3.1 dan
sebagai sebuah versi yang tercakup di dalamnya lingkungan dasar Windows
dan tambahan kemampuan jaringan di dalam sebuah paket. Windows for
Workgroups mencakup driver jaringan komputer dan stack protokol yang
lebih baik, dan juga mendukung jaringan secara peer-to-peer. Salah satu
download opsional untuk Windows for Workgroups adalah stack protokol
TCP/IP dengan nama kode “Wolverine”, yang mengizinkan akses ke Internet
melalui jaringan korporat. Windows for Workgroups dirilis dalam dua
versi, Windows for Workgroups 3.1 dan Windows for Workgroups 3.11. Tidak
seperti versi-versi Windows sebelumnya, Windows for Workgroups 3.11
hanya berjalan di dalam modus 386 Enhanced, dan membutuhkan setidaknya
mesin dengan prosesor Intel 80386SX.
Semua
versi tersebut terus menerus meningkatkan laju penjualan Windows versi
3.x. Meskipun Windows 3.1x masih memiliki banyak kekurangan, yang
sebelumnya telah dikoreksi oleh OS/2, seperti nama berkas yang panjang
(melebihi 11 karakter, dalam format 8.3), desktop, atau proteksi sistem
terhadap kelakuan aplikasi yang tidak diinginkan, Microsoft secara cepat
mengambil alih pasar GUI di pangsa pasar desktop untuk IBM PC dan
kompatibelnya. Windows API pun menjadi standar de-facto untuk perangkat
lunak konsumen.
8. Windows NT
Selama
waktu itu, Microsoft terus melanjutkan pengembangan sistem operasi yang
barunya, yang disebut dengan Windows NT. Arsitek utama dari Windows NT
adalah Dave Cutler, yang merupakan salah satu dari pemimpin arsitek
sistem operasi VMS di perusahaan Digital Equipment Corporation (DEC),
yang kemudian dibeli oleh Compaq yang sekarang bagian dari
Hewlett-Packard. Microsoft merekrut Cutler pada tahun 1988 untuk membuat
sebuah versi OS/2 yang bersifat portabel, tapi akhirnya Cutler malahan
membuat sistem operasi baru.
Sebelum
pindah ke Microsoft, Cutler sebenarnya sedang membuat sebuah sistem
operasi penerus VMS di DEC, yang disebut dengan Mica. Dan pada saat
petinggi DEC menggagalkan proyek tersebut, ia keluar dari DEC dan
membawa banyak pekerja ahli bersamanya ke Microsoft. DEC memiliki
keyakinan bahwa Cutler membawa kode Mica untuk digunakan oleh Microsoft
dan menuntutnya. Akhirnya, Microsoft pun kalah dan pada akhirnya disuruh
membayar 150 juta dolar Amerika dan memiliki kesepakatan untuk
mendukung chip CPU baru buaan DEC, DEC Alpha, yang kala itu tercatat
sebagai sebuah chip tercepat, agar dapat berjalan di dalam Windows NT.
Windows
NT 3.1 (bidang pemasaran Microsoft menghendaki Windows NT agar terlihat
sebagai kelanjutan dari Windows 3.1) akhirnya muncul pertama kali dalam
bentuk Beta bagi para pengembang perangkat lunak pada bulan Juli 1992
dalam sebuah perhelatan Professional Developers Conference (PDC) yang
dilangsungkan di San Fransisco, California, Amerika Serikat. Microsoft
juga mengumumkan keinginannya untuk mengembangkan sebuah sistem operasi
penerus bagi Windows NT sekaligus juga pengganti Windows 3.1 pada
konferensi tersebut (yang diberi nama kode Chicago), yang kemudian akan
menyatukan keduanya ke dalam sebuah sistem operasi yang padu. Sistem
operasi tersebut diberi nama Cairo.
Ternyata
Cairo merupakan sebuah proyek yang lebih rumit dibandingkan apa yang
telah diantisipasi oleh Microsoft, dan hasilnya NT dan Chicago tidak
“bersatu” sampai Windows XP diluncurkan. Selain itu, bagian-bagian Cairo
belum muncul di dalam sistem operasi Microsoft Windows hingga saat ini.
Contohnya adalah subsistem WinFS, yang merupakan implementasi dari
Object File System di dalam Cairo, memang sempat dikerjakan oleh
Microsoft dalam beberapa waktu, tapi pada akhirnya Microsoft mengumumkan
bahwa mereka menghentikan pengembangan WinFS dan akan menggabungkan
teknologi yang dikembangkan untuk WinFS di dalam produk dan teknologi
Microsoft yang lainnya, khususnya adalah Microsoft SQL Server.
Dukungan
device driver untuk Windows NT juga kurang begitu banyak karena memang
mengembangkan driver untuk Windows NT dianggap rumit oleh beberapa
pengembang, selain tentunya Windows NT juga memiliki superioritas dalam
model abstraksi perangkat kerasnya. Masalah ini telah menghantui semua
versi Windows NT hingga Windows NT 5.0 (Windows 2000) keluar ke pasaran.
Para programmer pun mengeluh bahwa mengembangkan device driver untuk
Windows NT adalah sesuatu hal yang rumit, dan para pengembang perangkat
keras juga tidak mau mengambil risiko untuk mengembangkan device driver
untuk sebuah sistem operasi yang memiliki pangsa pasar terbatas. Selain
itu, meskipun Windows NT menawarkan performa yang baik dan mampu
mengekspolitasi sumber daya sistem secara lebih efisien, dalam beberapa
sistem dengan perangkat keras terbatas, Windows NT dianggap sebagai
sistem yang boros sumber daya. Hal ini mengakibatkan munculnya opini
publik bahwa Windows NT hanya cocok untuk mesin-mesin yang besar dan
juga jauh lebih mahal (seperti halnya workstation dengan DEC Alpha atau
Intel Pentium yang kala itu memang masih baru). Windows NT juga tidak
dapat bekerja untuk pengguna pribadi karena kebutuhan sumber dayanya
yang tinggi. Selain itu, GUI yang digunakannya hanyalah salinan dari GUI
Windows 3.1, yang masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Workplace
Shell milik OS/2, sehingga alasan Windows NT merupakan pengganti bagi
Windows 3.1 tidaklah masuk akal.
Akan
tetapi, fitur-fitur tersebutlah yang membuat Windows NT pilihan yang
sempurna untuk pangsa pasar server jaringan lokal (LAN), yang pada tahun
1993 sedang mengalami booming besar-besaran, seiring dengan komoditas
jaringan di dalam kantor telah meningkat secara drastis. Fitur-fitur
jaringan dalam Windows NT menawarkan beberapa pilihan konektivitas
jaringan yang luas dan juga tentunya sistem berkas NTFS yang efisien.
Windows NT 3.51 merupakan primadona Microsoft saat terjun ke pasar ini,
yang kemudian mengambil alih sebagian besar pangsa pasar yang sebelumnya
dimiliki oleh Novell Netware beberapa tahun ke depan.
Salah
satu peningkatan terbesar dari Windows NT adalah Application
Programming Interface (API) 32-bit yang baru, yang dibuat untuk
menggantikan Windows API 16-bit yang sudah lama. API 32-bit ini
dinamakan dengan Win32 API, dan dari sanalah Microsoft menyebut API
16-bit yang lama sebagai Win16. Win32 API memiliki tiga buah
implementasi utama: satu untuk Windows NT (yang merupakan Win32 API
terlengkap dengan dukungan ANSI ataupun Unicode), satu untuk Win32s
(yang merupakan bagian dari Win32 yang dapat digunakan di atas sistem
Windows 3.1), dan juga satu lagi untuk Chicago (yang hanya mendukung
ANSI). Hal ini menyebabkan kompatibilitas yang tinggi antara Chicago dan
Windows NT, meskipun pada dasarnya kedua sistem tersebut adalah sangat
jauh berbeda jika dilihat dari arsitektur dasarnya.
Windows
NT merupakan sistem operasi Windows pertama yang dibuat dengan
menggunakan kernel hibrida, setelah pada versi-versi sebelumnya hanya
menggunakan kernel monolithic saja.
9. Windows 95
Setelah
Windows 3.11, Microsoft mulai memulai pengembangan sebuah versi Windows
yang berorientasi kepada pengguna yang diberi nama kode Chicago.
Chicago didesain agar mmeiliki dukungan terhadap multitasking secara
pre-emptive 32-bit seperti halnya yang terdapat di dalam OS/2 dan
Windows NT, meskipun kernel 16-bit masih terdapat di dalamnya demi
alasan kompatibilitas ke belakang. Win32 API yang pertama kali
diperkenalkan pada Windows NT pun diadopsi sebagai sebuah standar
antarmuka pemrograman baru yang berbasis 32-bit, dengan kompatibilitas
Win16 juga dipertahankan dengan menggunakan sebuah teknik yang dinamakan
dengan “thunking”. GUI yang baru juga dimiliki oleh sistem operasi,
meskipun pada awalnya Microsoft tidak merencanakannya sebagai bagian
dari sistem operasi saat dirilis. Memang beberapa elemen antarmuka
pengguna yang dimiliki oleh Cairo dipinjam dan ditambahkan kepada sistem
operasi tersbut sebagai aspek lainnya dari versi itu (khususnya fitur
Plug and Play).
Microsoft
tidak mengganti semua kode Windows menjadi 32-bit; banyak bagian di
dalamnya masih berupa 16-bit (meskipun tidak menggunakan modus real
secara langsung), demi alasan kompatibilitas ke belakang, kinerja, dan
waktu pengembangan. Hal ini dan fakta bahwa banyaknya kelemahan dalam
desain versi-versi Windows sebelumnya, membuat sistem operasi yang baru
ini terganggu efisiensi dan stabilitasnya.
Akhirnya,
bagian marketing Microsoft menggunakan nama Windows 95 sebagai nama
produk bagi Chicago, saat dirilis pada tanggal 24 Agustus 1995.
Microsoft memiliki dua keuntungan dari peluncuran ini: 1) adalah
mustahil bagi para konsumen untuk menjalankan Windows 95 pada sistem
operasi DOS bukan buatan Microsoft yang jauh lebih murah; 2) meskipun
jejak-jejak DOS tidaklah pernah dicabut dari sistem operasi tersebut,
malahan versi tersebut menancapkan sebuah versi DOS untuk dimuat sebagai
bagian dari proses booting, Windows 95 berjalan dengan sendirinya di
dalam modus 386 Enhanced, dengan menggunakan memori virtual dan model
pengalamatan memori flat 32-bit. Fitur-fitur itu menjadikan aplikasi
Win32 untuk mengalamatkan RAM virtual sebanyak maksimal 2 gigabyte
(dengan 2 gigabyte sisanya dicadangkan untuk sistem operasi), dan dalam
teorinya mencegah aplikasi tersebut untuk mengganggu ruangan memori yang
dimiliki oleh aplikasi Win32 lainnya tanpa adanya persetujuan dari
sistem operasi. Dalam hal ini, memang fungsionalitas Windows 95
mendekati apa yang dimiliki oleh Windows NT, meskipun Windows 95/98/Me
tidak mendukung memori melebihi 512 megabyte tanpa menyunting
konfigurasi sistem yang merepotkan.
Di
balik kesuksesan Microsoft, IBM terus melanjutkan pasar OS/2, dengan
memproduksi OS/2 versi 3.0 dan OS/2 Warp (versi 4.0). IBM merespons
keluhan yang diajukan oleh para konsumen mengenai kebutuhan perangkat
keras komputer yang tinggi yang diminta oleh OS/2 versi 2.0, OS/2 versi
3.0 pun dibuat jauh lebih ramping dengan melakukan optimalisasi pada
ukuran dan kecepatan. Sebelum Windows 95 dirilis, OS/2 Warp 3.0 bahkan
telah dibundel dalam beberapa penyedia perangkat keras mayor di Jerman.
Akan tetapi, dengan dirilisnya Windows 95, OS/2 lagi-lagi kehilangan
pangsa pasarnya kembali, diambil alih oleh Windows 95.
Mungkin
tidak mungkin untuk mencari tahu apa alasan mengapa OS/2 gagal dalam
mendapatkan pangsa pasar yang besar. Walaupun OS/2 terus dapat
menjalankan aplikasi Windows 3.1, sebenarnya sudah tidak ada yang
kekurangan lagi, kecuali pada sebagian kecil dari Windows API yang
disebut Win32s. Tidak seperti Windows 3.1, IBM tidak memiliki akses
terhadap kode sumber Windows 95 dan tidak mau menggunakan waktu dan
sumber daya yang ada untuk melakukan emulasi terhadap Win32 API. IBM
juga memperkenalkan OS/2 pada kasus Amerika Serikat versus Microsoft,
dengan menyalahkan taktik marketing pada bagian Microsoft, tapi banyak
orang mungkin setuju bahwa masalah di dalam bagian marketing IBM lah dan
dukungannya yang sangat kurang dari para pengembang perangkat lunak
yang meyebabkan kegagalan-kegagalan OS/2.
Sebelum
menggantinya dengan versi Windows yang baru, Microsoft merilis Windows
95 dalam lima versi berbeda, yakni sebagai berikut:
-
Windows 95 – rilis yang sebenarnya dari Windows 95
-
Windows 95 A – mencakup pembaruan Windows 95 Original Service Release 1 (OSR1) yang dimasukkan secara langsung terhadap instalasi.
-
Windows 95 B – mencakup beberapa pembaruan mayor lainnya, seperti halnya sistem berkas FAT32, dan Internet Explorer 3.0. Versi ini juga dikenal dengan Windows 95 OSR2, atau banyak orang di Indonesia menyebutnya sebagai Windows 97.
-
Windows 95 B USB – atau Windows 95 OSR2.1 merupakan versi Windows 95 yang menawarkan dukungan terhadap perangkat keras berbasis bus Universal Serial Bus/USB.
-
Windows 95 C – atau Windows 95 OSR2.5 mencakup semua fitur di atas, ditambah Internet Explorer 4.0. Versi ini merupakan versi yang paling terakhir dirilis dari seri Windows 95.
Windows 95 OSR2, OSR2.1 dan OSR2.5
Windows
95 OSR2,OSR2.1 dan OSR2.5 tidaklah dirilis untuk publik, akan tetapi
hanya kepada OEM saja yang mau menggunakan sistem operasi tersebut ke
dalam komputer buatannya. Beberapa perusahaan OEM bahkan menjual hard
disk baru dengan sistem operasi Windows 95 OSR2 di dalamnya.
Selain
fitur yang terkandung di dalam Windows 95, Microsoft juga
memperkenalkan Microsoft Plus! for Windows 95 yang mencakup beberapa
fitur tambahan yang tidak dimiliki oleh Windows 95.
10. Windows NT 4.0
Microsoft
merilis Windows NT 4.0, sebagai penerus Windows NT 3.x yang sukses
mengancam dominasi Novell Netware dan UNIX di pasar korporat. Windows NT
4.0 ini pada awalnya dikembangkan sebagai sebuah bagian dari usaha
untuk memperkenalkan Windows NT kepada pasar workstation. NT 4.0
memiliki antarmuka yang sama dengan Windows 95, tetapi menggunakan
kernel yang sama dengan Windows NT, sehingga lebih stabil. Memang, ada
sebuah patch tambahan yang tersedia untuk Windows NT 3.51 yang mampu
membuat NT 3.51 agar mirip seperti NT 4.0, tapi sangat tidak stabil dan
memiliki banyak bug. Antarmuka pengguna tersebut pada awalnya memang
dikembangkan di atas Windows NT, tapi karena Windows 95 dirilis terlebih
dahulu sebelum NT 4.0, maka orang cenderung berpikir “Windows NT 4.0
adalah jiplakan dari Windows 95.”
Windows NT 4.0 datang dalam empat versi:
-
Windows NT 4.0 Workstation
-
Windows NT 4.0 Server
-
Windows NT 4.0 Server, Enterprise Edition (yang mencakup dukungan terhadap clustering dan SMP hingga 8-way)
-
Windows NT 4.0 Terminal Server
11. Windows 98
Pada
25 Juni 1998, Microsoft merilis sebuah sistem operasi Windows baru,
yang dikenal sebagai Windows 98. Windows 98 dianggap sebagai revisi
minor terhadap Windows 95, tapi secara umum dilihat jauh lebih stabil
dan dapat diandalkan dibandingkan dengan pendahulunya, Windows 95.
Windows 98 mencakup banyak driver perangkat keras baru dan dukungan
sistem berkas FAT32 yang lebih baik yang mengizinkan partisi untuk
memiliki kapasitas lebih besar dari 2 gigabyte, sebuah batasan yang
terdapat di dalam Windows 95. Dukungan USB di dalam Windows 98 pun juga
jauh lebih baik dibandingkan dengan pendahulunya.
Windows
98 mengundang kontroversi saat Microsoft memasukkan penjelajah web
Microsoft Internet Explorer ke dalam sistem operasi dan tidak dapat
dicabut, sehingga menjadikan Windows Explorer dan GUI Windows mampu
menampilkan direktori seolah-olah halaman web. Hal ini membuka kasus
baru, yang disebut sebagai Amerika Serikat versus Microsoft, yang
menanyakan mengapa Microsoft repot-repot menjaga dominasinya di dalam
sistem operasi komputer pribadi untuk berkompetisi dengan para
pesaingnya seperti Netscape dan IBM dengan cara yang tidak jujur.
Pada
tahun 1999, Microsoft merilis Windows 98 Second Edition, sebuah rilis
yang menawarkan banyak peningkatan dibandingkan versi sebelumnya.
Internet Connection Sharing, yang merupakan sebuah bentuk dari Network
Address Translation, yang mengizinkan beberapa mesin di dalam sebuah
jaringan lokal agar dapat menggunakan satu buah jalur koneksi Internet
bersama-sama pun diperkenalkan pada versi ini. Banyak masalah minor di
dalam Windows yang lama telah dikoreksi, yang menjadikan Windows 98
menurut banyak orang sebagai sebuah versi Windows 9x yang paling stabil
di antara semua versi Windows 9x lainnya.
12. Windows 2000
Microsoft
merilis Windows 2000 pada 17 Februari 2000, sebuah versi yang
sebelumnya dikenal dengan sebutan Windows NT 5.0 atau “NT 5.0″. Versi
Windows 2000 ditujukan untuk dua pangsa pasar, yakni pangsa pasar
workstation dan juga pangsa pasar server.
Di
antara fitur-fitur Windows 2000 yang paling signifikan adalah Active
Directory, sebuah model jaringan pengganti model jaringan NT domain,
yang menggunakan teknologi yang merupakan standar industri, seperti
Domain Name System (DNS), Lightweight Directory Access Protocol (LDAP),
dan Kerberos untuk menghubungkan antara sebuah mesin ke mesin lainnya.
Windows Terminal Services juga, yang pada Windows NT 4.0 hanya terdapat
di dalam satu produk saja, pada Windows 2000 terdapat dalam semua versi
server. Fitur-fitur baru yang diadopsi dari Windows 98 juga ditanamkan
di dalamnya, seperti Device Manager yang telah ditingkatkan (dengan
menggunakan Microsoft Management Console), Windows Media Player, dan
DirectX 6.1 (yang memungkinkan sistem operasi berbasis kernel Windows NT
untuk menjalankan game). Windows 2000 juga merupakan versi Windows
berbasis kernel NT terakhir yang tidak mengharuskan penggunanya untuk
melakukan aktivasi terhadapnya.
Meskipun
Windows 2000 dapat memperbarui komputer yang sebelumnya menjalankan
Windows 98, Windows 2000 tidaklah dianggap sebagai produk yang cocok
untuk pengguna rumahan. Alasannya banyak, di antaranya adalah kurangnya
device driver untuk banyak perangkat pengguna seperti pemindai (scanner)
dan juga pencetak (printer), pada saat dirilis. Situasi tersebut
akhirnya berbalik pada saat Windows XP dirilis oleh Microsoft.
Windows 2000 tersedia dalam enam edisi, yakni:
-
Windows 2000 Professional
-
Windows 2000 Server
-
Windows 2000 Advanced Server
-
Windows 2000 Datacenter Server
-
Windows 2000 Advanced Server Limited Edition
-
Windows 2000 Datacenter Server Limited Edition
13. windows Me
Pada
bulan September 2000, Microsoft memperkenalkan Windows Millennium
Edition (dikenal juga dengan sebutan Windows Me atau Windows ME). Versi
ini memperbarui Windows 98 dengan dukungan multimedia dan Internet yang
lebih baik. Versi ini juga memasukkan fitur “System Restore,” yang
mengizinkan para penggunanya untuk mengembalikan keadaan sistem ke
sebuah titik yang dikenal baik-baik saja, pada saat sistem operasi
mengalami kegagalan. System Restore menjadi fitur yang masih
dipertahankan pada Windows XP. Versi ini juga memperkenalkan Windows
Movie Maker versi pertama.
Windows
Me dibuat dalam waktu yang singkat, kira-kira hanya satu tahun, yang
ditujukan hanya untuk mengisi kekosongan rilis antara Windows 98 dan
Windows XP sebagai sistem operasi untuk kelas rumahan. Fitur-fitur yang
terdapat di dalam Windows Me (seperti Internet Explorer 5.5, Windows
Media Player 7.0, dan Microsoft DirectX 7.1) bahkan bisa diperoleh
secara gratis dari situs Windows Update, kecuali System Restore.
Hasilnya, Windows Me pun tidak dianggap sebagai sebuah sistem operasi
yang unik di antara saudara-saudaranya dari keluarga Windows 9x, Windows
95 dan Windows 98. Windows Me juga dikritik karena munculnya masalah
kestabilan, dan juga dukungan terhadap MS-DOS yang berjalan di dalam
modus real. Orang-orang bahkan menyebut Windows Me sebagai Windows
Mistake Edition.
Windows
Me merupakan sistem operasi terakhir yang dibuat berdasarkan kernel
monolithic Windows 9x dan MS-DOS. Versi ini pun menjadi versi terakhir
sistem operasi Windows yang tidak memiliki Windows Product Activation
(WPA).
14. Windows XP
Logo
Microsoft Windows yang didesain ulang oleh Microsoft saat merilis
Windows XP, yang digunakan hingga 4 Desember 2006. Tampilan Windows XP
menampilkan folder Sample Pictures, Sample Music, dan Control Panel,
dengan tema Luna dan desktop Bliss.
Pada
tahun 2001, Microsoft memperkenalkan Windows XP (yang memiliki nama
kode “Whistler” selama pengembangan. Akhirnya, setelah merilis beberapa
versi Windows berbasis Windows 9x dan NT, Microsoft berhasil menyatukan
kedua jajaran produk tersebut. Windows XP menggunakan kernel Windows NT
5.1, sehingga menjadikan kernel Windows NT yang terkenal dengan
kestabilannya memasuki pasar konsumen rumahan, untuk menggantikan produk
Windows 9x yang berbasis 16/32-bit yang sudah menua.
Windows
XP merupakan versi sistem operasi Windows yang paling lama (paling
tidak hingga saat ini), karena memang berkisar dari tahun 2001 hingga
tahun 2007, saat Windows Vista dirilis ke konsumen. Jajaran sistem
operasi Windows XP akhirnya diteruskan oleh Windows Vista pada 30
Januari 2007.
Windows XP tersedia dalam beberapa versi:
-
Windows XP Home Edition, yang ditujukan untuk pasar desktop dan laptop rumahan.
-
Windows XP Home Edition N, sama seperti Home Edition yang biasa, tapi tidak memiliki Windows Media Player, karena memang peraturan Uni Eropa tidak memperbolehkannya.
-
Windows XP Professional, yang ditujukan bagi para power user dan pebisnis.
-
Windows XP Professional N, sama seperti Professional Edition, tapi tidak memiliki Windows Media Player, karena peraturan Uni Eropa tidak mengizinkannya.
-
Windows XP Media Center Edition (MCE), dirilis pada bulan November 2002, merupakan Windows XP Home Edition yang ditujukan untuk dektop dan laptop dengan penekanan pada hiburan rumahan.
-
Windows XP Media Center Edition 2003.
-
Windows XP Media Center Edition 2004.
-
Windows XP Media Center Edition 2005, yang dirilis pada 12 Oktober 2004.
-
Windows XP Tablet PC Edition, yang ditujukan untuk PC Tablet (PC dengan layar sentuh).
-
Windows XP Tablet PC Edition 2005.
-
Windows XP Embedded, yang ditujukan untuk sistem benam (embedded system).
-
Windows XP Starter Edition, yang ditujukan untuk para pengguna komputer di beberapa negara berkembang.
-
Windows XP Professional x64 Edition, yang dirilis pada 25 April 2005 untuk sistem-sistem rumahan dan workstation yang menggunakan prosesor 64-bit yang berbasiskan set instruksi x86-64 (AMD64 atau Intel EM64T).
-
Windows XP 64-bit Edition, merupakan sebuah versi Windows XP yang ditujukan untuk jajaran prosesor Intel Itanium, yang mempertahankan kompatibilitas dengan aplikasi 32-bit dengan menggunakan emulator perangkat lunak. Versi ini sama saja dengan Windows XP Professional, dari segi fitur-fiturnya. Produk ini dihentikan pada bulan September 2005 saat vendor terakhir workstation berbasis prosesor Itanium menghentikan produk-produknya sebagai “workstation”, karena memang mereka cenderung memfokuskan Itanium sebagai basis komputer server.
-
Windows XP 64-bit Edition 2003, dibuat berbasiskan basis kode Windows NT 5.2 (sama seperti Windows Server 2003).
Pada
tanggal 24 April 2003, Microsoft meluncurkan Windows Server 2003,
sebuah pembaruan untuk sistem operasi Windows 2000 Server, yang
menawarkan banyak fitur-fitur keamanan yang baru, pemandu “Manage Your
Server wizard” yang menyederhanakan peranan sebuah mesin yang
menjalankannya, dan juga peningkatan kinerja. Windows Server 2003
menggunakan kernel Windows NT versi 5.2.
Di
dalam Windows Server 2003, beberapa layanan yang tidak terlalu
dibutuhkan di dalam lingkungan server dinonaktifkan secara default,
terutama “Windows Audio” dan “Themes” demi alasan kestabilan; Agar dapat
menggunakan suara dan tampilan yang sama dengan Windows XP, pengguna
harus mengaktifkannya secara manual, melalui snap-in Microsoft
Management Console Services.msc Selain itu, akselerasi perangkat keras
untuk kartu grafis juga dimatikan; lagi-lagi pengguna harus
mengaktifkannya secara manual, tentu saja jika device driver yang
digunakan “bisa dipercayai”.
Pada
bulan Desember 2005, Microsoft merilis Windows Server 2003 R2, yang
merupakan Windows Server 2003 Service Pack 1 ditambah dengan beberapa
paket tambahan. Di antara semua fitur-fitur barunya adalah fitur-fitur
manajemen untuk kantor-kantor cabang, dan integrasi identitas yang luas.
Windows Server 2003 tersedia dalam lima buah edisi:
-
Windows Server 2003, Web Edition.
-
Windows Server 2003, Standard Edition.
-
Windows Server 2003, Enterprise Edition (32-bit dan 64-bit).
-
Windows Server 2003, Datacenter Edition.
-
Windows Server 2003, Small Business Server.
16. Windows Fundamentals for Legacy PCs
Pada
bulan Juli 2006, Microsoft merilis sebuah versi Windows XP Service Pack
2, yang ditujukan untuk pasar thin-client, yang disebut sebagai Windows
Fundamentals for Legacy PCs (WinFLP). WinFLP hanya tersedia bagi para
pelanggan Microsoft Software Assurance. Tujuan dibuatnya WinFLP adalah
untuk memberikan pilihan upgrade kepada para pelanggannya yang masih
menggunakan Windows 95, Windows 98, Windows Me, dan Windows NT
Workstation. Sebagian besar aplikasi pengguna dijalankan di atas mesin
jarak jauh dengan menggunakan Terminal Services atau Citrix.
17. Windows Vista
Setelah
meraih kesukesan besar dengan Windows XP, Microsoft tidak lantas
berhenti begitu saja mengembangkan Windows. Versi terbaru dari Windows,
disebut dengan Windows Vista, dirilis pada tanggal 30 November 2006 [1]
bagi kalangan bisnis sementara untuk kalangan pengguna rumahan dirilis
pada tanggal 30 Januari 2007. Windows Vista memang dicanangkan agar
memiliki keamanan yang lebih tangguh dibandingkan dengan versi-versi
sebelumnya, dengan memperkenalkan sebuah modus pengguna yang terbatas,
yang disebut sebagai User Account Control (UAC), untuk menggantikan
filosofi “administrator-by-default” yang diberlakukan pada Windows XP.
Windows Vista juga memperkenalkan fitur grafik yang jauh lebih
“memikat”, yang disebut dengan Windows Aero GUI, aplikasi yang baru
(seperti halnya Windows Calendar, Windows DVD Maker dan beberapa game
baru termasuk Chess Titans, Mahjong, dan Purble Place). Selain itu,
Windows Vista juga menawarkan versi Microsoft Internet Explorer yang
lebih aman, serta Windows Media Player versi baru (versi 11).
Windows Vista, menampilkan antarmuka grafis Aero-nya yang memikat, Welcome screen dan menu Start.
Windows
Vista menggunakan nomor versi 6.0, sehingga memang terdapat perbedaan
versi yang signifikan jika dibandingkan dengan Windows XP yang
menggunakan nomor versi 5.1 atau Windows Server 2003 (5.2). Karena,
memang Windows Vista memiliki banyak perbedaan yang mendasar, khususnya
pada bagian arsitektur dasar sistem operasi.
Windows Vista dijual dalam beberapa edisi:
-
Windows Vista Starter.
-
Windows Vista Home Basic.
-
Windows Vista Home Premium.
-
Windows Vista Business.
-
Windows Vista Enterprise.
-
Windows Vista Ultimate.
18. Windows Home Server
Windows
Home Server (sebelumnya memiliki nama kode Q singkatan dari Quattro)
merupakan sebuah produk server yang diturunkan dari Windows Server 2003,
yang didesain khusus untuk digunakan oleh para konsumen dari pengguna
rumahan. Sistem operasi ini diperkenalkan pada tanggal 7 Januari 2007
oleh Bill Gates. Windows Home Server dapat dikonfigurasikan dan dipantau
dengan menggunakan program console yang dapat diinstalasikan pada
sebuah PC klien. Windows ini memiliki fitur Media Sharing, backup
terhadap drive lokal dan drive jarak jauh, dan duplikasi berkas.
19. Windows Server 2008
Windows
Server 2008, adalah sebuah versi baru Windows Server, yang dijadwalkan
untuk dirilis pada tanggal 27 Februari 2008. Pada saat pengembangannya,
Windows Server memiliki nama kode “Windows Server Codenamed Longhorn.”
Windows Server 2008 dibangun di atas beberapa keunggulan teknologi dan
keamanan yang pada awalnya diperkenalkan dengan Windows Vista, dan
ditujukan agar bisa lebih modular secara signifikan, ketimbang
pendahulunya Windows Server 2003.
20. Windows 7
Setelah
sukses dengan Windows XP, kemudia disusul dengan Windows Vista yang
secara penampilan lebih bagus dan secara security atau keamanan juga
lebih tinggi. Tetapi Vista masih belum bisa mengalahkan OS yang
merupakan kakak kandungnya, yaitu Windows XP. Setelah meluncurkan Vista,
Microsoft kembali mengeluarkanMicrosoft Windows7.
Microsoft
Windows7 akhir-akhir ini menjadi banyak pembicaraan orang, karena
operation system inilah yang akan menggantikan Windows Vista. Banyak
berita yang menyebar di internet, mengatakan bahwa Windows7 akan lebih
cepat dari pendahulunya. Akhirnya Windows7 ultimate seri Beta dapat
di-download di beberapa link di internet dengan gratis, hanya harus
bersabar karena besarnya file akan memerlukan waktu yang lumayan
lama.
lama.
Rilis
selanjutnya setelah Windows Vista dikenal sebagai Windows 7, yang
sebelumnya dikenal dengan sebutan Blackcomb dan Vienna. Windows 7 ini
memiliki performa yang lebih stabil daripada windows Vista. Adapun
keunggulan dari versi yini adalah:
-
Lebih hemat penggunaan daya listrik.
-
Fitur sekurity lebih ketat.
-
Sistem file yang lebih mendetail dan teratur.
-
Tampilan 3D lebih bagus.
-
Tanpa menginstal driver jika hardware tersebut sudah dikenali.
-
Sudah upgrade ke direct 11.
Kekurangan windows 7 adalah:
-
Beberapa aplikasi dan hardware belum bisa dikenali.
-
Bug pada Windows Media Player 12.
Perbedaan Windows 7 dengan pendahulunya:
-
GADGET
Di
WINDOWS 7, hamper mirip seperti VISTA, untuk memunculkan gadget harus
melakukannya secara manual. Yaitu dengan klik kanan desktop dan pilih
Gadgets. pilih gadget yang diinginkan, dan gadget akan muncul di sebelah
kanan desktop. Misalnya saja jam, kalender, slide show foto, dan lain
sebagainya.
-
Display Settings
Di
WINDOWS 7 ada fitur ORIENTATION yang bisa memutar-mutar layar menjadi
portrait atau landscape. Bahkan jika kompi anda mendukung, akan muncul
opsi koneksi ke proyektor. Seperti computer yang display VGA ne memakai
intel. Jadi layar atau tampilan bisa di putar – putar
-
Windows Experience Index ( WEI )
WEI
memang terus meningkat sesuai dengan perkembangan hardware ke depan. Di
WINDOWS 7 saja,range nilai WEI ditingkatkan menjadi 1.0-7.9. Bukan
tidak mungkin jika di versi berikutnya, range nilai WEI menjadi lebih
besar.
-
Calculator
Jika
di Windows sebelumnya calculator hanya ada 2 mode yaitu biasa atau
scientific, tetapi di WINDOWS 7, ada dua tambahan mode lagi, yaitu
programmer dan statistic. Bahkan disediakan template untuk perhitungan
konsumsi bahan bakar, dan pinjaman.
-
Interface Ribbon
Kalo
sudah make OFFICE 2007 pasti sudah ga asing lagy dengan fasilitas
ribbon. Di WINDOWS 7, ribbon juga dihadirkan pada kedua aplikasi
standar, Paint dan Wordpad. Khusus untuk Wordpad, sekilas tampilannya
mirip dengan Word 2007. Sangat berbeda sekali dari Wordpad versi-versi
sebelumnya.
-
PowerShell
PowerShell
adalah Command Prompt yang bener dirombak abis, jadi kita terbebas dari
batch script yang dimiliki DOS. PowerShell di WINDOWS 7 sudah
terintegrasi langsung, jadi kita tidak harus mendownloadnya terlebih
dahulu seperti pada versi-versi windows sebelumnya.PowerShell tersedia
dalam dua jenis, yaitu Windows PowerShell V2 ISE ( Integrated Scripting
Environment ) dan Windows PowerShell V2. Bedanya, pada PowerShell V2 ISE
disertakan GUI dan menyediakan debugger, syntax highlight , dan fiutr
tab
-
Koneksi Wireless yang Lebih Mudah
Koneksi
wireless di Windows 7 cukup dilkakukan dengan satu kali klik saja,
karena sudah tersedia ikon koneksi yang simpel dan efektif.
-
HomeGroup
HomeGroup
adalah teknologi untuk sharing di jaringan, dan menyediakan tiga fungsi
dasar. pertama, HomeGroup akan mengidentifikasi dan menghubungkan diri
dengan lainnya pada home network. kedua, HomeGroup mengizinkan kita
untuk memutuskan apa yang akan disharing dengan user lain. ketiga,
HomeGroup mengizinkan kita untuk melihat dan mengakses resource yang
disharing oleh PC lain di dalam HomeGroup. HomeGroup juga menyediakan
password bagi PC lain yang akan bergabung di dalamnya. Password tersebut
dihasilkan secara otomatis oleh Windows.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar