Masih memandang langit yang sama
Saat biru berukirkan tinta hitam
Hujan yang semakin deras
& halilintar yang terus menyambar
Dingin, sedingin sikapmu padamu
Adakah sapaanmu menghangatkan suasana dingin yang
membuatku menggigil?
Kau hanya diam
Tanpa suara
Kaku, seperti patung
Dingin, bagaikan es
Sulit kumengerti, mengapa aku tak mampu menghaapus
bayangmu dibalik hujan?
Aku, aku telah terlarut dalam rasa ini begitu dalam
Bagaimana mungkin aku bisa melupakanmu semudah aku
menengenalmu pertama kali?
Adakah kau paham tentang rasa ini?
Adakah kau mngerti?
Adakah celah tentang aku di ingatanmu?
Seperti aku yang selalu mengingatmu dalam rangkaian
tasbih dan sujud panjangmu
Mengeja namamu dalam setiap butiran do’a
Tidak ada komentar:
Posting Komentar